Rabu, 10 Juni 2015

jasa Olah Data


jasa Olah Data WhatsApp +62815-1645-690. no plagiat /tidak penjiplakan. BB: 263BB77C. www.dLuha.name Semua jurusan kuantitatif dan kualitatif. pin Blackberry: 25CEB95C. WhatsApp +62858-6852-2112 (Mentari) Call:  +62821.36 669888 & 0877 3938 3777 (XL) & 0821.36 668777 (Simp). Pengembangan dan Konsultasi Pengolahan Data Penelitian; Olah Data Skripsi - Tesis & Disertasi. Semua jurusan. Jaminan GARANSI sampai LULUS ACC & bimbingan sampai Wisuda. CEPAT Professional. www.dLuha.org.

Waktu Pekerjaan 7 - 10 Hari.
via Online dan via email
Bagi yang sibuk, konsultasi bisa dilakukan via email, WhatsApp, Yahoo Messenger dan Skype, FaceBook, Twitter, dan BB ataupun telpon/sms Telkom, Telkomsel, Indosat, XL.

Tatap Muka /Langsung Ketemu di Dluha.org
Kosultasi dengan tatap muka bisa dilakukan di kantor www.dLuha.org & www.dLuha.name

Biaya dan Harga
Pembayaran Bertahap, rincian pembayaran kami kirim email ke ANDA dalam draft prosedur bimbingan skripsi. Biaya tergantung tingkat kesulitannya, tolak ukurnya Judul Skripsi, Jurusan, Tempat /obyek Penelitian (KTI - Skripsi - PTK - Tesis & Disertasi)

Hubungi Kami Free
WhatsApp +62858-6852-2112 (Mentari) & +62815-1645-690.
Pin Blackberry: 263BB77C dan 25CEB95C.
YM: b897097, dan o8151645690.
Dluha Education klik www.dluha.org

Info silahkan Call kami sekarang!
Hp: 0821.36 669888 (Simp/AS) & 087739383777 (XL)
Telp JamKerja: jam 7pagi- jam 7malam.

sms center : 0821.36 668777 (Simp/AS)
sms: jam 4pagi- jam 9malam.

online 24 JAM, via email apikconsulting@gmail.com, apikresearch@yahoo.com, dan o8151645690@gmail.com
link blog & webs:

olah data skripsi


Olah data Statistik

jasa Olah data


jasa olah data skripsi
www.dluha.name

jasa olah data eviews
jasa olah data sem
jasa olah data statistik
jasa olah data spss


olah data statistik dengan spss
olah data statistik dengan excel
olah data statistik deskriptif
pengolahan data statistik
cara olah data spss
konsultan statistik

About me | Contact Us

www.dLuha.Com & www.DLUHA.co.id
Hubungi Kami Free
WhatsApp: +62858-6852-2112 & +62877-3938-3777 & 0821-3666-9888.
PIN BB: 2BAAF273 & 25CEB95C – 2BD7AFA4.
YM: b897097 dan o8151645690.
(*respon cepat via BB & WA / WhatsApp dan YM)

Kejar Wisuda sekarang! SMS
0821.3666.8777 dan 0877.3938.3777.
SMS JamKerja: jam 4pagi- jam 9malam.

Info silahkan Call kami sekarang!
Hp: 0877-8336-1888 xL, 0856-276-1888 iM3 & 0821-3666-9888 simPATI.
Telp JamKerja: jam 7pagi- jam 7malam.

online 24 JAM, via email apikconsulting@gmail.com & apikresearch@yahoo.com atau care@dLuha.com, (*respon jam kerja)
link blog & webs: www.dLuha.com

Diluar kota/ sibuk, konsultasi bisa dilakukan via online email, WhatsApp/WA, YM, BB, FaceBook, Twitter, sms/telp

Kosultasi tatap muka bisa di kantor www.DLUHA.co.id, Klien kita kebanyakan dari Jakarta, Yogyakarta/Jogja, Surabaya, Batam, Malang, Bandung, Bogor, Purwokerto, Samarinda, Makassar, Denpasar, Banda Aceh, Medan, Palembang, Lampung, Semarang, Surakarta - Solo, Jogjakarta, Pontianak, Magelang, Bali kota lain dan negara Malaysia, Australia & Singapura. minat konsultasi via online

Kami siap bantu :)


Kamis, 17 Januari 2013

Jasa Karya Tulis Ilmiah Kebidanan

Jasa Karya Tulis Ilmiah Kebidanan
KTI KEBIDANAN

KTI Kebidanan , 0877 39 383777. no plagiat /tidak penjiplakan, www.apikresearch.com, Pengembangan dan Konsultasi Pengolahan Data Penelitian; Olah Data Skripsi - Tesis & Desertasi. Semua jurusan. GARANSI sampai LULUS & Wisuda. CEPAT Professional. Kursus Privat dan Bimbingan Skripsi. Telp.0274-7401531.  Hp0821.36 668777 (Simp), 087739383777 (XL), WhatsApp +62815-16.45690 (Mentari). pin BlackBerry 27C075DB. mobile +6287739383777. Bukan Jasa Skripsi /bukan Jasa Pembuatan Skripsi, tapi kami Jasa Bimbingan Penulisan Skripsi. Apik Research siap memberikan pelayanan yang prima bagi Anda semua. Jasa Karya Tulis Ilmiah Kebidanan, KTI Kebidanan, kami konsultan Pengolah Data Penelitian Apik Research Yogyakarta - Jogjakarta - DIY Indonesia.

karya tulis ilmiah, kti kebidanan, contoh kti, kti keperawatan, judul kti kb, kumpulan kti kebidanan, kti kuliah bidan, contoh kti kebidanan, judul kti kebidanan, karya tulis ilmiah kebidanan, contoh skripsi kebidanan, contoh karya tulis ilmiah kebidanan, kti bidan, kti inisiasi menyusui dini, judul skripsi kebidanan, kti kebidanan pdf, kti kebidanan terbaru, kti kebidanan d3, kti 2009 2010, kti tentang imunisasi, kti komunitas, kti tentang kb, kti tentang keputihan, kti kesehatan reproduksi

Distribusi Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Pangkep Perode Januari – Desember 2008 (A-0082)


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan Pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup sehat dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan Kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat Kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia ( Paradigma Sehat 2001).
Kemampuan pelayanan suatu Negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Dikemukakan bahwa angka kematian perinatal lebih mencerminkan kesanggupan satu Negara untuk memberikan pelayanan kesehatan. Indonesia di lingkungan Assosiation Of Earth Asia Nations (ASEAN) merupakan negara dengan angka kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu. ( Manuaba,2001)
Data WHO ( Word Healt Organisation ) menunjukkan dari 20 juta kelahiran bayi di seluruh dunia sebesar 15,5% adalah bayi dengan BBLR, adapun angka kejadian BBLR di negara berkembang sebesar 16,5%, sedangkan di negara maju kejadianya sebesar 7% ( Kompas,2005)
WHO ( Word Healt Organisation ) memperlihatkan bahwa angka kematian bayi sangat memprihatinkan yang dikenal dengan fenomena 2/3. Fenomena ini terdiri dari 2/3 kematian bayi ( berusia 0-1 tahun ) terjadi pada umur kurang dari satu bulan (neonatal),2/3 kemudian neonatal terjadi pada umur kurang dari seminggu (neonatal dini ),dan 2/3 kematian pada masa neonatal dini terjadi pada hari pertama.Tingginya Angka kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) tersebut sebagian besar disebabkan oleh faktor medis yakni Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) kurang dari 2500 gram, asphyxia (kesulitan bernafas) yang antara lain disebabkan lilitan tali pusat, infeksi dan hipotermi. (glorianet.org/berita diakses 10 Desember 2008)
Menurut Harni Koesno (Ketua Umum IBI,1999),Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 307 dari 100 ribu kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) mencapai 35 dari 1000 kelahiran hidup. Data IBI menyebutkan penyebab angka kematian ibu (AKI) di antaranya, perdarahan sebanyak 30% dari total kasus kematian, eklampsia 25%. Infeksi 12%, abortus 5%, partus lama 5%, emboli obstetri 3% komplikasi masa nifas 8% dan penyebab lain lain 12% (mediaindo.co,diakses 6 April 2007 )
Di Indonesia setiap tahun ada 4.608.000 bayi lahir hidup. Dari jumlah itu sebanyak 100.454 meninggal sebelum berusia 1 bulan, itu berarti 275 neontal meninggal setiap hari atau sekitar 184 neonatal dini meninggal. Angka kematian bayi yang tinggi baik kematian pada neonatal dini maupun kematian pada bayi berumur kurang dari setahun 35 % disebabkan karena Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yang mana hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor ibu misalnya: umur ibu terlalu muda, jumlah anak, jarak kelahiran anak, umur kehamilan saat melahirkan faktor gizi dll .
Secara nasional berdasarkan analisis lanjut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1994 angka BBLR mengalami penurunan dari 7,5% (SDKI,1991) menjadi 7,1% (SDKI,1994), sedangkan untuk Sulawesi Selatan angka BBLR sekitar 10,5% .
Hasil Surveilans Gizi oleh Direktorat Gizi Masyarakat tahun 2002 bahwa di Indonesia prevalensi BBLR pada periode 1990 hingga tahun 2000 ini masih berkisar antara 7 - 14%.Yang menyatakan bahwa harapan Pemerintah dalam pembangunan bidang kesehatan menerangkan bahwa kejadian BBLR menjadi 7% pada tahun 2000.
Namun menurut profil dinas kesehatan di Sulawesi Selatan berdasarkan hasil pencatatan seksi bina kesehatan anak. Angka kematian bayi di Sulawesi Selatan tahun 2005 mencapai sekitar 529 kematian bayi, dengan penyebab BBLR 134 (25,33%), tetanus neonatorum 9 (1,70%) dan penyebab lain 214 (40,45%). Angka kelahiran BBLR tahun 2006 yaitu 1.870 bayi dan 116.050 kelahiran hidup.dan tahun 2007 angka kejadian bblr yaitu 1704 bayi dari 112.429 kelahiran hidup (2,63%) sedangkan di Rumah Sakit Umum Daerah Pangkep Kejadian BBLR pada Tahun 2007 terdapat 44 orang dan tahun 2008 terdapat 57 orang (laporan RSUD Pangkep,2008)
Bayi dengan BBLR menunjukkan kecendrungan untuk lebih mudah menderita berbagai penyakit infeksi dan hal ini merupakan penyebab tingginya tingkat kematian pada kelompok ini. Karena berat badan lahir yang rendah itu erat pengaruhnya terhadap keadan gizi pada usia selanjutnya, angka kematian bayi meningkat dengan meningkatnya kejadian BBLR, sehingga bila angka BBLR kecil maka dapat dikatakan bahwa AKB akan rendah pula. Ukuran badan bayi ditentukan oleh beberapa faktor yang erat hubungannya dengan gizi ibu yang kurang baik selama masa muda, selama masa hamil dan adanya penyakit terutama penyakit infeksi yang diderita ibu selama hamil sehingga perkembangan janin tidak dapat berlangsung dengan sempurna. Penurunan angka kejadian BBLR dapat dicapai dengan pengawasan antenatal yang baik dengan menemukan faktor – faktor yang mempengaruhi janin dan neonatus sejak dini
Hal inilah sehingga penulis termotivasi untuk memaparkan lewat karya tulis ilmiah dengan judul ”distribusi tentang kejadian berat badan lahir rendah di Rumah sakit Umum Daerah pangkep periode Januari – Desember 2008 ”
Untuk Mendapatkan Artikel Lengkap Kami KLIK SELENGKAPNYA

Gambaran Karakteristik Kehamilan Serotinus Dirumah Sakit Ibu Dan Anak Siti Fatimah Makassar Periode Januari – Desember 2008 (A-0081)

Gambaran Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di RSU Pangkep Tahun 2008 (A-0079)

Gambaran Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di RSU Pangkep Tahun 2008 (A-0079)


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu negara. Kematian ibu dapat terjadi karena beberapa sebab, diantaranya karena anemia. Penelitian Chi, dkk menunjukkan bahwa angka kematian ibu adalah 70% untuk ibu-ibu yang anemia dan 19,7% untuk mereka yang non anemia. Kematian ibu 15-20% secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan anemia. Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu. (http://www.bppsdmk.depkes.go.id). Diakses 17 Maret 2009
Anemia karena defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lain. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi. Hal ini juga diungkapkan oleh Simanjuntak tahun 1992, bahwa sekitar 70 % ibu hamil di Indonesia menderita anemia gizi.
Menurut World Health Organization (WHO) 4% kematian para ibu di negara yang sedang berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan anemia disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi (Sarwono, 2000).
Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim di dunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia. Dengan frekuensi yang masih cukup tinggi, berkisar antara 10% dan 20% (Prawirohardjo,2002). Badan kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sekitar 35-75%, serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan.
Di Indonesia prevalensi anemia pada kehamilan masih tinggi yaitu sekitar 40,1 % (SKRT 2001). Di provinsi dengan prevalensi anemia terbesar adalah Sumatera Barat (82,6 %) dan yang terendah adalah Sulawesi Tengah. Lautan J dkk (2001) melaporkan dari 31 orang wanita hamil pada trimester II didapati 23 (74%) menderita anemia, dan 13 (42%) menderita kekurangan besi. (http://library.usu.ac.id). Diakses 11 Maret 2009.
Dari hasil pemeriksaan 640 ibu hamil terdapat 500 ibu hamil yang mengatakan tidak rutin meminum tablet zat besi, anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh yang kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan, maupun dalam nifas. Berbagai penyakit dapat timbul akibat anemia seperti abortus, partus prematur, partus lama, akibat insersi uteri, perdarahan post partum karena atonia uteri, syok, infeksi baik intra partum maupun post partum. (Manuaba, 2001).
Di Indonesia, kasus anemia umumnya terjadi karena kekurangan zat besi. Seperti pernah dikatakan Prof. dr. Sutaryo dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar pada Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta (2005) persoalan zat besi masih menjadi persoalan serius bagi Indonesia.
Anemia defisiensi zat besi lebih cenderung berlangsung di negara yang sedang berkembang daripada negara yang sudah maju. Tiga puluh enam persen (atau sekitar 1400 juta orang) dari perkiraan populasi 3800 juta orang di negara yang sedang berkembang menderita anemia jenis ini, sedangkan prevalensi di negara maju hanya sekitar 8% (atau kira-kira 100 juta orang) dari perkiraan populasi 1200 juta orang. (Arisman. 2004)
Jika ibu kekurangan zat besi selama hamil, maka persediaan zat besi pada bayi saat dilahirkan pun tidak akan memadai, padahal zat besi sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi diawal kelahirannya. Kekurangan zat besi sejak sebelum hamil bila tidak diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. (Winkjosastro H, 2005)
Kekurangan zat besi juga mengakibatkan kekurangan hemoglobin (Hb) dimana zat besi sebagai salah satu unsur pembentukannya. Hemoglobin berfungsi sebagai pengikat oksigen yang sangat dibutuhkan untuk metabolisme sel, hal ini dapat menyebabkan anak lahir dengan berat badan rendah, keguguran dan juga menyebabkan anemia pada bayinya.( Ahmad Rafiq diaskes tanggal 12 april 2009).
Mengingat besarnya dampak buruk dari anemia defisiensi zat besi pada wanita hamil dan janin, oleh karena itu perlu kiranya perhatian yang cukup terhadap masalah ini. Anemia pada kehamilan merupakan masalah yang umum karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia hamil disebut ”Potensial danger of mother and child” (potensial membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada hari terdepan (Manuaba, 1998).
Anemia erat kaitannya dengan asupan gizi dari makanan kita sehari-hari, karena itu memperbaiki pola makan merupakan jurus paling penting untuk mengatasi anemia. Terapkan pola makan yang sehat, dengan selalu memperhatikan jumlah, jadwal dan jenisnya. Jumlah yang dimaksud adalah sesuai dengan kebutuhan tubuh. (Winkjosastro H, 2005).
Untuk memenuhi kebutuhan akan zat besi selama hamil, ibu harus mengkonsumsi zat besi sekitar 45-40 mg sehari. Kebutuhan ini dapat terpenuhi dari makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging berwarna merah, hati, kuning telur, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, tempe, roti, dan sereal. Tetapi jika dokter menemukan ibu hamil yang menunjukkan gejala anemia biasanya akan memberikan suplemen zat besi berupa tablet besi, biasanya dikonsumsi satu kali dalam sehari. Suplemen tablet besi juga diberikan pada ibu hamil yang menganut pola makan vegetarian. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, ibu hamil vegetarian hanya cukup makan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C (Ridwan, 2007).
Pengaturan gizi pada kehamilan adalah untuk memaksimalkan kesehatan ibu dan meningkatkan tumbuh kembang bayi yang sehat. Kita tidak dapat menjamin bahwa pengaturan gizi yang optimal akan memberikan hasil akhir yang positif keadaan malnutrisi dapat membawa akibat yang merugikan kesehatan dan tumbuh kembang janin. ( Library Diaskes 12 april 2009).
Berat badan lahir rendah dan penyakit yang terjadi pada usia yang lebih lanjut sangat berkaitan dengan keadaan kurang gizi yang diderita ibu hamil. Di Inggris peningkatan asupan zat besi, zink, protein dan Vitamin B pada ibu hamil selama trimester ketiga terbukti bermanfaat bagi para ibu hamil yang memeriksa diri mereka ke rumah sakit. (Ridwan, 2007).
Diseluruh dunia frekuensi anemia dalam kehamilan cukup tinggi, berkisar antara 10% dan 20% karena defisiensi makanan memegang peranan yang sangat penting dalam timbulnya anemia maka dapat difahami bahwa frekuensi itu lebih tinggi lagi di negara-negara yang sedang maju. (Manuaba, 2001).
Kebutuhan zat besi ibu selama kehamilan adalah 800 mg besi diantaranya 300 mg untuk janin plasenta dan 500 mg untuk pertambahan eritrosit ibu, untuk itulah ibu hamil membutuhkan 2-3 mg zat besi tiap hari (Manuaba, 2001).
Sesuai dengan uraian diatas maka penulis ingin melakukan penelitian tentang “Gambaran Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di RSU Pangkep Tahun 2008”.

Untuk Mendapatkan Artikel Lengkap Kami KLIK SELENGKAPNYA